berita-petir-JAKARTA – Kinerja kapal perang milik Amerika Serikat, USS Sampson dalam evakuasi korban AirAsia QZ 8501 patut diacungi jempol. Sehari Beroperasi, kapal tersebut berhasil mengevakuasi 12 jenazah.
Pengamat Militer Muhadjir Efendi menilai, teknologi yang dimiliki kapal USS Sampson sangat canggih. Sehingga wajar jika kapal tersebut dapat dengan mudah mengevakuasi para korban pesawat.
“Tak hanya teknologi yang canggih, tenaganya juga sangat terlatih dan banyak pengalaman,” ujar Muhadjir, Sabtu (okezone.3/1/2015).
Menurutnya, para serdadu perang tersebut telah terlatih dengan konsep Blue Navi Water, di mana sesuai rancangannya melakukan tugas di laut lepas. Berbeda dengan pasukan TNI Angkatan Laut, yang berkonsep Green Water Navi, yang dirancang untuk laut teritorial Indonesia.
“Bagaimana melakukan search and rescue, pengamatan, pengintaian, sangat terlatih untuk pasukan Amerika. Sementara Indonesia, kemampuan armada terbatas, di design untuk keamanan dalam negeri saja,” ungkapnya.
Adanya kasus AirAsia, kata Muhadjir, sekaligus menjadi pembelajaran bagi Indonesia untuk menyiapkan pasukan yang lebih berkualitas dengan sarana dan prasarana yang mendukung.
“Dari pencarian AirAsia, bisa dilihat, kemampuan pasukan Indonesia dibanding sebagian kecil pasukan Amerika. Jangan terlalu yakin dalam waktu dekat Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia,” jelasnya.
